3 Negara Asia Yang Tidak Pernah Dijajah Eropa - Asia secara geografis merupakan benua terbesar didunia. Namun kini bila dipandang secara politik dan ekonomi justru Eropa lah yang menjadi benua terbesar didunia, hal ini dikarenakan Rusia dan Turki secara politik dan Ekonomi lebih dominan berada sebagai negara Eropa.
Kawasan semenjak dulu hingga sekarang terkenal sebagai kawasan yang memiliki budaya yang tinggi serta hasil alam yang berlimpah. Tercatat tiga kerajaan besar Asia yang pernah berpengaruh di Dunia seperti Babylonia, Persia, dan Mongolia yang pernah melakukan invasi besar-besaran hingga ke kawasan Eropa dan Afrika. Namun perlahan-lahan kekuasaan yang luas tersebut perlahan pudar semenjak Peradaban Islam mencapai masa puncaknya pada masa 8M hingga 15M, hampir semua kekuasaan Babylonia, Persia, Mongolia, Romawi dan Mesir jatuh kedalam pemerintahan ke Khalifahan Islam, masa ini yang dianggap sebagai dark age bagi peradaban Eropa yang saat itu terbelakang secara pengetahuan dan peradaban. Namun semenjak adanya Renessaince di kawasan Eropa yang menandakan semangat kebangkitan negara-negara Eropa secara perlahan peradaban-peradaban yang berlatar belakang Islam perlahan memudar.
Korban pertama agresi militer Eropa ialah jatuhnya Kota Melaka (Malaysia) kedalam pangkuan Portugis, semenjak itu perlahan-lahan, satu persatu kekuasaan besar baik itu Islam atau non Islam di Asia berada dibawah bayang-bayang penaklukkan Eropa. Negara-negara kolonial seolah datang diwaktu yang tepat dan ditempat yang tepat ketika menduduki kawasan Asia. Mulai dari Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Timur, Asia Barat serta Asia tengah semuanya jatuh kedalam kolonialisme negara-negara Eropa.
Diantara gencarnya aksi invasi negara Eropa ke kawasan Asia masih terdapat 3 Negara yang tidak berhasil ditaklukkan negara Eropa, mereka ialah Nepal, Jepang dan Thailand. Ketiga negara ini punya kisahnya masing-masing sehingga tidak berhasil dijajah oleh Eropa.
1. Nepal
Nepal adalah sebuah negara yang terletak di Asia Selatan. Mayoritas penduduk Nepal menganut agama Hindu. Nepal terletak disepanjang pegunungan Himalaya dan merupakan kawasan peralihan budaya berlatar belakang Hindu (India) dan Budha (Cina).
Nepal pernah mengalami konflik terbuka dengan Inggris dibawah bendera East India Company (EIC), namun Nepal masih tetap bisa mempertahankan diri. Prajurit Gurkhi Nepal berhasil mempertahankan kedaulatan tanah air mereka dari serangan Inggris yang dibantu beberapa suku dari India. Meskipun Inggris telah mengeluarkan tentara dalam jumlah besar, namun itu tak dapat untuk merebut kedaulatan Nepal.
Meskipun diujung peperangan Inggris berhasil memenangkan perang terhadap Nepal namun secara politik Nepal masih berdiri sebagai Kerajaan yang merdeka, hanya beberapa kawasan yang sebelumnya berada dalam pengaruhnya terpaksa dirampas Inggris. Berperang dengan Nepal dianggap pihak Inggris sebagai perang yang tidak ada gunanya, karena hasil yang didapat tidak sesuai dengan tenaga dan biaya yang dikeluarkan. Sehingga Nepal menjadi satu-satunya Kerajaan di Asia Selatan yang tidak bersekutu dengan EIC dan juga tidak takluk kepada EIC.
2. Thailand
Thailand adalah negara yang terletak di Asia Tenggara. Thailand berada pada jalur kekuasaan Inggris, Prancis dan Cina, secara posisi Thailand terhimpit oleh tiga kekuasaan besar. Namun tidak ada satu kekuasan pun yang menginvasi Thailand. Hal ini dikarenakan Raja-Raja Thailand selain beruntung juga dapat memanfaatkan situasi yang terjadi disekitarnya. Thailand kerap menjadi penyedia sumber makanan bagi para penjajah, selain itu Thailand juga memiliki rasa nasionalisme yang kuat, karena semenjak dahulu masyarakat Thailand sudah bersatu dibawah panji Siam atau Ayuthaya, sehingga upaya untuk menjajah Thailand tentunya akan banyak menghabiskan sumber daya dan waktu, hal ini yang membuat para penjajah berfikir dua kali untuk menginvasi Thailand.
Rival sejati Thailand yaitu Burma (kini Myanmar) takluk menjadi jajahan Inggris namun Thailand sama sekali tidak terusik oleh Inggris, Belanda maupun Prancis. Raja Thailand memainkan peranan penting bagi kelangsungan negaranya dengan melakukan kebijakan politik yang menguntungkan kerajaan para penjajah yang berkepentingan disekitarnya. Sehingga walaupun satu persatu Kerajaan di sekitarnya dapat ditaklukkan para penjajah Eropa namun Thailand tetap berdiri bebas. Para penjajah pula terlalu fokus untuk mempertahankan wilayah jajahan mereka masing-masing yang berbatasan dengan Thailand, dan merasa puas serta tidak perlu menguasai tanah Thailand asalkan Thailand tetap menjadi pasar bebas bagi para negara Eropa serta menjual barang-barang berharga dari negaranya dengan harga yang rendah.
3. Jepang
Jepang bisa disebut sebagai negara Asia yang paling maju, ini karena segala produk Jepang telah merambah ke pasar dunia, bahkan produk Jepang tersebar dari negara maju hingga negara miskin, dari Kota hingga ke Kampung-kampung. Dalam perjalanan sejarahnya Jepang juga tercatat sebagai negara yang tidak pernah dijajah. Meskipun pihak Amerika Serikat, Inggris dan Prancis pernah berupaya merayu dan menaklukkan Jepang namun itu tak cukup untuk meruntuhkan Kerajaan Jepang.
Jepang justru dikenal sebagai negara penjajah sejak dulu kala, Korea dan Cina selalu jadi korban invasi Jepang, hanya untuk menunjukkan kekuatan serta merampas sumber makanan di Korea dan Cina. Penyerangan Jepang pada masa itu hanya bersifat sementara, dengan tujuan merebut semua sumber daya yang dimiliki Cina dan Korea. Ketika keadaan sudah tidak menguntungkan lagi Jepang akan kembali ke negaranya, dan menyerang kembali pada saat mereka membutuhkan cadangan makanan kembali. Begitulah tabiat bangsa Jepang yang sampai sekarang masih dikesali oleh Korean dan Cina.
Persatuan yang terbentuk di Jepang menimbulkan keengganan pihak penjajah untuk berurusan dengan Jepang. Diperlukan tentara yang banyak serta modal yang besar untuk menaklukkan Jepang, apalagi adanya kemungkinan perlawanan terus-terusan dari rakyat Jepang yang sudah terlanjur tertanam jiwa Samurai, ini membuat pihak penjajah Eropa tidak tertarik untuk menguasai Jepang.
Jepang bahkan pernah menaklukkan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang. Hal ini menjadi bukti betapa tangguhnya tentara Jepang, serta disisi lain menjadi hal paling memalukan bagi Rusia yang kalah terhadap negara Asia. Begitulah tangguhnya bangsa Jepang, yang tidak pernah menjajah namun justru ia yang menjajah.
Jika kita melihat data ketiga negara yang tidak pernah dijajah diatas terlihat jelas bahwa yang menyebabkan pihak penjajah tidak bisa menaklukkan mereka adalah Rasa persatuan atau nasionalisme ketiga negara itu yang telah terbentuk sedemikian rupa. Boleh dibilang masyarakat ketiga negara itu Homogen, sehingga sulit untuk dipecah belah.
Berbeda dengan Indonesia yang pada era penjajahan masih terbagi kedalam ratusan Kerajaan yang saling bersaing satu sama lainnya sehingga ketika para penjajah datang, mereka dapat memanfaatkan konflik yang ada di Nusantara ini untuk kemudian menaklukkan satu persatu kerajaan tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar