Ciri-ciri Teks Anekdot

Ciri-ciri Teks Anekdot

Kali ini kita akan belajar mengenai ciri-ciri teks anekdot. Adapun bagi sobat semua yang masih belum memahami apa itu teks anekdot, maka perlu kita sedikit gambarkan bahwa teks anekdot itu adalah sebuah cerita lucu yang terkadang menggambarkan situasi yang sebenarnya.

Anekdot sendiri berasal dari sebuah kata dari bahasa Yunani yang berarti “tidak diterbitkan”. Pada masa perkembangannya hingga sekarang, sebuah cerita anekdot berfungsi sebagai sindiran halus kepada suatu pemerintahan. Dengan kata lain anekdot bisa bertujuan politis. Karena pada dasarnya sindiran terhadap suatu pemerintahan kepada sebuah pemerintahan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Dan anekdot bisa menjadi sarana sindiran halus yang terkadang menyikapi sisi Utopia dari sebuah pemerintahan.

Nah kita kembali ke topik bahasan kita kali ini, yaitu ciri ciri teks anekdot :

      

      1.      Lucu

Tentu saja sebuah teks anekdot harus bersifat lucu, karena ia berfungsi sebagai sindiran halus dan cerdas.

      2.      Bersifat menyindir

Teks anekdot memang dibuat untuk tujuan menyindir pihak-pihak tertentu.

      3.      Mengenai figur penting

Orang orang yang memiliki pengaruh kekuasaan dalam suatu pemerintahan merupakan target dari sebuah cerita anekdot. Karakter dalam cerita anekdot selalu dihubungkan dengan realitas.

      4.      Memiliki pesan politis

Sebuah teks anekdot mempunyai pesan politis sebagai suara rakyat. Karena tidak semua suara rakyat dapat didengar oleh rezim penguasa diwaktu-waktu tertentu.

      5.      Menghibur

Cerita anekdot pada dasarnya menghibur para penikmat ceritanya tetapi makna tersembunyi disebalik berita yang menjadikan cerita anekdot menjadi bahan renungan bagi sebagian orang.

Nah mas bro itulah ciri ciri teks anekdot. Pada zaman dahulu pementasan drama menjadi sarana bagi para seniman kreatif untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah. Selebaran selabara yang bersifat humor politik juga tak lepas dari anekdot. Semua itu bertujuan untuk menyindir. Karena sikap mengkritisi dianggap tidak relevan kalau tidak beriringan dengan solusi. Untuk itu pesan-pesan rakyat yang bersifat halus dan menyentuh serta lucu dan cerdas tentulah bisa menjadi sebuah hal yang mengingatkan pemerintah.

Tapi sobat yang bijaksana, jangan sekali-kali membuat sebuah cerita anekdot yang garing dengan tujuan untuk menyindir suatu pemerintahan. Membuat cerita anekdot diperlukan kecerdasan meramu kalimat-kalimat sebagai penyampai aspirasi. Belajar dan terus belajar untuk mendapatkan pemahaman ilmu sangat diperlukan supaya menjadi bijaksana.

Kalau mau membuat cerita anekdot, lepaslah dari sisi pro dan kontra, dan bersikaplah yang netral. Jangan sekali-kali membuat cerita anekdot dengan tujuan menjelek-jelekkan suatu pemerintahan demi mendukung pihak oposisi untuk merebut kekuasaan itu.

Anekdot sebenarnya hanyalah suara rakyat kecil yang disampaikan dengan cara yang cerdas. Untuk mengingatkan jalannya roda pemerintahan oleh sebuah pemerintahan yang diharapkan mampu mengerti suara rakyat.