Hakikat Membaca Kritis

Hakikat Membaca Kritis

Membaca kritis atau membaca secara kritis adalah konsep membaca secara kritis dengan mempertimbangkan sudut pandang dan tujuan penulis dalam menulis suatu tulisan. Orang yang membaca kritis atau disebut pembaca kritis adalah orang yang mampu mengolah isi bacaan menjadi suatu paradigma yang menimbulkan berbagai macam tinjauan kritis baik itu secara opini ataupun mengkritisi.

Kegiatan membaca kritis menurut (Harris et. al. 1983 ; Smith, 1986; dalam Tarigan, 1988:89) ialah pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis. 

Para pembaca yang mampu membaca secara kritis melakukan pendekatan secara rasional terhadap isi bacaan serta mampu menganalisis dengan baik secara kritis. Pembaca kritis adalah orang yang mampu memahami isi bacaan dengan sangat baik. Umumnya akan timbul pertanyaan seperti “apa tujuan penulis dari tulisan yang dibuatnya?”, “apa visi dan misi penulis menulis tulisannya?” , “apakah tulisan itu berisi tentang fakta?”atau “apakah penulis memahami dampak dari tulisannya?”.

Umumnya dengan membaca kritis kita mampu mengkaji ulang tujuan penulis dan mengkomparasikan tulisan tersebut dengan tulisan serupa yang berseberangan faham.

Dampak baik membaca secara kritis adalah kita mampu menempatkan diri secara benar setelah mendapatkan informasi berupa bacaan. Tak jarang kita temui sebuah tulisan yang memiliki tujuan untuk menggiring opini publik terhadap suatu perkara yang sensitif sehingga membuat khalayak ramai terpropaganda oleh suatu sumber tulisan. Padahal setiap informasi yang kita dapatkan seharusnya kita saring terlebih dahulu dan jangan sampai mudah terprovokasi oleh suatu tulisan yang bersifat menyebarkan suatu pandangan atau ideologi bagi pihak-pihak berkepentingan.

Dengan kemajuan dunia teknologi informasi yang begitu cepat seperti sekarang. Kita bisa dengan mudah mendapatkan suatu sumber bacaan yang belum tentu terjamin kebenarannya. Untuk kita kita harus mampu membaca secara kritis dan berfikir secara kritis supaya bisa memfilter tulisan yang hoaks dan menerima informasi dari tulisan yang faktual.

Masyarakat Indonesia kini memang sudah sangat banyak yang mampu memilah sumber informasi yang didapatnya. Kini masyarakat Indonesia sudah mampu menganalisa dengan baik suatu informasi. Meskipun begitu masih ramai juga kita temui masyarakat yang menelan mentah-mentah informasi yang hoaks yang membodohi pembacanya. Untuk itu kita harus memperkaya diri dengan membaca dan terus menerus belajar dan mempelajari berbagai macam bidang ilmu agar bisa benar-benar memiliki kemampuan membaca secara kritis yang bermanfaat untuk diri sendiri dan untuk orang ramai.