Menyikapi Hutang Indonesia Yang Bertambah
Sobat kuat belajar yang berbahagia kali ini kita akan membahas sebuah topik yang menyangkut permasalahan ekonomi. Lebih khususnya yang akan kita bahas berhubungan dengan hutang suatu negara.
Dalam ilmu ekonomi, rasio utang terhadap PDB adalah rasio antara hutang suatu negara dan produk domestik bruto (PDB). Rasio perbandingan hutang terhadap PDB menunjukkan iklim perekonomian suatu negara.
Dengan kata lain yang lebih sederhana artinya Hutang dapat diartikan sebagai hutang yang sebenarnya, sedangkan Produk Domestik Bruto (PDB) adalah pendapatan suatu negara. Sebagai contoh jika seseorang mempunyai hutang Rp100.000 itu tidak akan memberikan efek beban bagi dia seandainya ia memiliki penghasilan perbulan misalnya Rp 100.000.000.
gambar : ilustrasi
Nah, untuk urusan hutang negara juga demikian. Suatu negara dengan hutang sebesar apapun namun jika PDBnya tinggi maka hal itu sah-sah saja, alias tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Dalam hal ini kita kaitkan masalah hutang Indonesia kalau berdasarkan dari beberapa situs major di Indonesia maka kita dapatkan informasi sebut saja misanya dari liputan6 bahwa hutang Indonesia telah mencapai Rp 3.466,96 Triiliun. Wow... jumlah yang sangat besar, saya pertegas disini mas bro tiga ribu empat ratus enam puluh enam koma sembilan puluh enam triliun. Kalau kita tulis angka nolnya jadi seperti ini 3.466.960.000.000.000 nah lo,,, banyak banget ya angka nol nya. Angka tersebut kalau dibagi dengan 250.000.000 dalam hal ini jumlah penduduk Indonesia, maka kita akan dapat angka bahwa 1 orang Indonesia menanggung hutang sebesar Rp.13.867.840. Lalu bagaimana? Apakah negara ini diambang kebangkrutan? Kalau Indonesia gak bisa bayar hutang trus gimana? Apakah negara ini harus dijual ke negara asing? Terus kita mau tinggal dimana?
Eits.. tenang mas bro, jangan kebakaran jenggot dulu. Pertama yang perlu kita tekankan disini jumlah angka Rp 3.446,96 T itu memang fakta, ya memang demikianlah hutang negara kita. Lalu dengan jumlah hutang segini apakah Indonesia menjadi negara yang mempunyai hutang paling besar didunia? Jawabannya tidak mas bro! Indonesia bukanlah negara yang memiliki hutang terbesar didunia, kalau mau liat list 10 negara paling banyak hutang didunia saya lampirkan dibawah ini (informasi seperti didapat dari List of countries by external debt.
1. Amerika Serikat = $ 17,910,859,000,000
2. Inggris = $ 9,219,000,000,000
3. Prancis = $ 5,750,152,000,000
4. Jerman = $ 5,546,869,000,000
5. Loksemburg = $ 3,472,282,000,000
6. Jepang = $ 2,861,488,000,000
7. Italia = $ 2,651,413,000,000
8. Spanyol = $ 2,305,648,000,000
9. Singapura = $ 1,766,401,000,000
10. Cina = $ 1,680,000,000,000
Gimana? Sudah lihat daftar diatas? Laa,, mana Indonesia? Perlu saya tekankan disini, $ (dollar) merupakan mata uang trading bagi dunia. Nah diatas itu ialah 10 negara yang memilki hutang paling besar di dunia dengan kurs dollar. Dengan kata lain seandainya hutang Indonesia yang terhitung hingga Rp 3.466,96 Triliun tadi kalau didolarkan itu berarti sekitar sekitar $266,690,000,000 dengan kurs $1 = Rp 13.000. Angka 266 Miliar Dollar ini kalau dilihat dari jumlah hutang Amerika sendiri yang mencapai 17.000 milliar masih terhitung sangat kecil.
Intinya jangan terlalu mudah dipancing beberapa pihak yang sibuk menyebarkan hutang luar negeri Indonesia yang mencapai tiga ribu empat ratus triliun Rupiah tersebut. Karena sebenarnya Indonesia bukan negara yang paling banyak berhutang didunia, melainkan hanya di posisi ke 28 negara paling banyak berhutang di dunia.
Hal inipun akan lebih baik jika kita tau PDB atau GDP Indonesia yang ternyata mencapai $ 946 Miliar atau sekitar tiga kali lipat dari hutang negara. Kalau hitung-hitungan sederhananya untung $ 946 M dikurangi modal $ 266 M ( $ 946M – $ 266M) berarti masih ada sisa uang keuntungan sebesar $ 680 M atau kalau dirupiahkan sebesar Rp 8.840 Triliun yang akan digunakan untuk membangun infrastruktur sarana dan prasarana di negara ini. Seperti itulah kira-kira perhitungan sederhananya, yang jelas negara yang kita cintai ini masih dalam situasi ekonomi yang menguntungkan. Untuk itu pada pertengahan tahun 2017 ini diperkirakan negara akan dengan mudah membayar bunga hutang sekitar Rp 221,4 Triliun (dua ratus dua puluh satu koma 4 triliun. Wong masih ada delapan ribu triliun lebih kok.
Ini membuktikan bahwa para pemimpin kita tidak sedang membohongi kita tentang ekonomi nasional yang disebut “menuju kearah yang lebih baik” karena secara kalkulasi ekonomi memang demikian adanya.
Oke baiklah kalau masih belum puas saya berikan perbandingan Indonesia dengan Amerika Serikat. Dengan hutang sebesar $ 17,910,859,000,000 itu Amerika hanya punya PDB sebesar $18,561,930,000,000 jika kita jumlahkan PDB dikurangi Hutang berarti akan didapat angka $18,561,930,000,000 -$ 17,910,859,000,000 = $ 651,071,000,000 (enam ratus lima puluh satu Miliar) ,,, masih untung tipis cuy !!!
Sedangkan negara lain seperti Inggris , Prancis, Singapura,Spanyol, Jerman dan Italia justru merugi. Karena jumlah pendapatan mereka (PDB) lebih sedikit dari jumlah hutang.
Peningkatan GDP Indonesia semakin tahun terus meningkat, kalau dihitung dengan persen maka didapat diatas 5 % untuk tahun 2016 lalu. Ini telah menjadi suatu indikator yang tak dapat diketepikan bahwa pemerintah telah melakukan upaya yang maksimal untuk menjaga stabilitas nasional yang itu kemudian berdampak pada perbaikan ekonomi.
Dengan artikel ini ane berharap masyarakat Indonesia tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang hanya bisa mengkritisi namun tak mampu memberi solusi. Karena berita tentang peningkatan Hutang Indonesia ini secara tidak langsung seakan tidak menghargai upaya pemerintah Indonesia yang sedang berjuang menggiring negara ini kearah lebih baik.
Ane sendiri bukan siapa-siapa, bukan dari kader partai manapun. Ane hanya perwakilan dari sebagian rakyat Indonesia yang merasa malu, jika ada masyarakat Indonesia yang berfikiran sempit tapi berlagak pintar itu berkoar-koar meremehkan pemerintahan yang sah di negara ini.
Kepada sobat kuatbelajar yang pintar dan bijaksana, saya hanya mengingatkan kembali supaya jangan terprovokasi berita hoax dan juga berita atau informasi tak lengkap. Karena Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya sedang menuju kearah kemajuan, maka sekarang harus kembali kepada pribadi masing-masing. Saat negara ini sudah menjadi negara maju, apakah nanti anda juga masih menjadi tukang kritisi atau anda adalah orang yang justru memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa beberapa tahun kedepan? Pilihan ada ditangan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar