Sejarah Pendirian VOC dan Pengaruhnya di Indonesia
VOC adalah singkatan dari Vereenigde Oostindische Compagnie yang artinya Persatuan Serikat Dagang Hindia Belanda. Di Indonesia istilah VOC ini lebih identik dengan istilah Kompeni. VOC merupakan sebuah serikat dagang yang sangat dibanggakan di Belanda, sedangkan bagi kita masyarakat Indonesia, VOC merupakan punca dari penderitaan kita selama ratusan tahun hidup dengan ancaman penaklukan total.
VOC disebut sebut sebagai sebuah serikat dagang multinasional yang pertama di Dunia. VOC walaupun secara resmi merupakan Serikat Dagang milik bangsa Belanda namun mereka juga banyak menggunakan tenaga kerja diluar Belanda. Diantaranya Jerman, Italia, India dan Afrika.
Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai wadah pemersatu para pedagang Belanda yang saling berlomba mendapatkan sumber daya di Asia. Dengan adanya VOC kini para pedagang ataupun pemilik modal bisa langsung saling bahu membahu mendapatkan keuntungan sebesar-sebesarnya didalam suatu organisasi yang kuat.
Pada awal pembentukan VOC pada tahun 1602 tepatnya pada 2 Maret. Para pemiliki modal telah berhasil mengumpulkan uang sebesar satu juga Gulden untuk digunakan para penjelajah mencari sumber daya rempah-rempah di Asia. Ternyata para penjelajah yang dipercayai untuk mengelola modal tersebut berhasil mendapatkan nilai Bruto dua juta Gulden saat kembali ke Belanda, ini berarti mereka mendapat keuntungan 100% sebesar satu juga Gulden. Ditahun berikutnya modal yang terkumpul menjadi dua juta Gulden dan berhasil mendapat keuntungan Brutto sebesar 4 juta Gulden, kembali mereka berhasil meraup keuntungan 100%. Ini membuat VOC berhasil menjadi perusahaan multinasional yang sukses dalam waktu yang singkat dan ambisi untuk mendapat keuntungan yang lebih besar semakin menjadi-jadi.
Hal inilah yang dikemudian hari menimbulkan ketamakan, sehingga VOC melakukan berbagai macam cara hanya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tanpa mempedulikan kerugian dan kesengsaraan yang dikibatkan mereka kepada masyarakat yang berdagang dengan mereka.
Kekejaman VOC dalam upaya mereka untuk meraup keuntungan seringkali ditutup-tutupi di negeri Belanda. Bahkan VOC disebut sebagai organisasi yang telah membawa masyarakat Pribumi Asia Tenggara menjadi masyarakat yang berperadaban. Ironisnya masyarakat Belanda percaya akan hal ini, dan ditambah parah lagi dengan pihak Kerajaan Belanda memberikan izin spesial terhadap VOC sebagai berikut :
1. membangun angkatan perang,
2. mengumumkan perang dan mengadakan kontrak perdamaian,
3. Kebebasan menginvasi kawasan yang dianggap perlu
4. Membangun pemerintahan didaerah taklukan
5. Mengeluarkan mata uang sendiri
6. Menetapkan pajak pada daerah koloni
Dengan izin dari pihak Kerajaan Belanda ini secara resmi VOC merasa terjamin untuk melakukan monopoli perdangan di kawasan penghasil rempah. Setelah berhasil menepis kekhawatiran persaingan sesama pedagang Belanda, kini mereka hanya perlu memikirkan persaingan ekstern dengan pihak kolonial lain seperti Portugis, Inggris dan Spanyol.
galangan kapal VOC di Amsterdam , sumber : wikipedia.com
Dengan anggaran yang semakin tahun semakin besar, pihak VOC menjadi raksasa perdagangan di kawasan Asia Tenggara. Satu persatu kerajaan yang sebelumnya dibawah pengaruh Portugis dan Spanyol berhasil mereka gaet untuk bekerjasama dengan mereka. Bahkan beberapa kerajaan merdeka yang sebelumnya menolak kedangan bangsa Portugis dan Spanyol akhirnya terpaksa menerima kehadiran VOC karena kekuatan militer VOC semakin bertambah. Dengan anggaran belanja yang besar mereka bisa mengupdate persenjataan model baru yang pada zamannya hanya digunakan negara-negara tertentu, namun VOC menggunakan senjata-senjata mewah secara masal dan berhasil pula menambah jumlah pasukan secara signifikan dengan merekrut, masyarakat Eropa, Afrika, India bahkan Pribumi sendiri.
Penyebab Kemunduran VOC
Setelah hampir 200 tahun berkelana di Nusantara, VOC mencapai kemunduran secara perlahan. Hal ini karena ditemukan banyaknya korupsi oleh para pegawai VOC. Bahkan ada istilah seandainya VOC tidak korupsi mungkin Belanda bisa jauh lebih kaya dari saat itu. Faktor eksternal penyebab kemunduran VOC juga karena perlawanan rakyat Nusantara yang saat itu terus berupaya mengusir kompeni terbesar didunia saat itu.
Pegawai VOC memang hanya diisi sedikit orang Belanda, namun mereka memiliki banyak tentara bayaran yang menopang kekuatan VOC selama bersaing di Nusantara.
VOC secara resmi dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dan sejak 1 Januari 1800 pemerintah Belanda turun tangan untuk mengatur daerah-daerah yang sebelumnya telah dikuasai VOC. Walaupun akhirnya VOC gagal, namun VOC telah berhasil menyusun pondasi penjajahan untuk Belanda di bumi Nusantara. Ini membuat Kerajaan Belanda yang kemudian mengontrol langsung perdagangan di Nusantara bekerja lebih mudah. Bagi masyarakat Indonesia, perubahan sistem pemerintahan dari VOC ke pemerintah Kerajaan Belanda ini hanya penggantian seragam saja, karena dengan perubahan pemerintahan menjadi Kerajaan Belanda ini kerajaan-kerajaan di Nusantara secara resmi berhadapan langsung dengan pihak Kerajaan Belanda, dan tentu saja hal ini secara tidak langsung semakin mempersulit perjuangan para pahlawan kita pada masa itu. Karena selain lebih ketatnya administrasi, pihak Kerajaan Belanda juga melakukan pelatihan militer yang lebih terorganisir dari VOC.
Analisa sejarah pendirian VOC
Belanda merupakan negara kecil yang sulit bersaing dengan negara-negara disekitarnya seperti Inggris, Portugis dan Spanyol. Pada abad 15M dan 16M bangsa Eropa memang sedang dalam masa kebangkitan yang sangat cepat. Nasib bangsa Belanda memang terancam dengan kebangkitan eropa yang biasa disebut Renessaince tersebut. Keputusan para penjelajah Belanda untuk mengarungi lautan guna mencari rempah-rempah memang keputusan yang sangat berani selain karena mereka kurang memiliki pengetahuan tentang dunia luar Belanda juga diancam oleh kekuatan-kekuatan besar seperti Spanyol, Turki, Portugal dan Inggris yang telah lebih dulu melanglang buana mencari daerah taklukan baru.
Pendirian VOC merupakan keputusan jenius masyarakat Belanda. Karena pihak Kerajaan Belanda pada saat itu tidak dalam waktu yang tepat untuk secara langsung melakukan invasi. Melalui VOC secara tidak disengaja Belanda telah menempatkan dirinya seperti bangsa-bangsa besar Eropa lainnya yang memiliki kekuatan militer tersendiri di luar negara induknya.
Jika kita pandang dari sisi masyakarakat Indonesia yang terjajah pada masa kedatangan VOC yang datang secara terus-menerus dan tanpa henti. Dapat kita bayangkan betapa sulit perjuangan para pendahulu kita dalam menghambat invasi VOC. Diluar kasus korupsi besar-besaran pada pejabat VOC sebenarnya sistem administrasi VOC sangat bagus. Mereka mengadopsi sistem penjajahan Romawi ke negara-negara Eropa. Mereka berhasil menciptakan legiun-legiun asing yang berjuang mati-matian untuk kepentingan mereka. Tentunya hal ini merupakan hal yang luar biasa. Seandainya VOC bersikap nasionalis dan tidak menggunakan tenaga kerja asing, tentulah VOC sudah lama terusir dari bumi Nusantara.
Semangat persatuan pada saat itu masih tidak ada sama sekali bagi masyarkat Indonesia. Bahkan lebih tepatnya pada saat itu sama sekali belum ada Indonesia seperti yang ktia kenal sekarang. Tidak ada semangat nasionalisme yang ada sekarang. Kita hanya berjuang atas nama kerajaan masing-masing menentang kedigdayaan VOC, akan lain ceritanya seandainya semua kerajaan di Nusantara pada saat itu telah bersatu padu menyerang VOC mungkin keadaannya bisa terbalik, bukan Belanda yang menjajah Indonesia tapi justru Indonesia lah yang menjajah Belanda.
Bagaimanapun begitulah fakta sejarah yang terjadi. VOC telah berhasil membangun pondasi bagi Kerajaan Belanda untuk menjajah Nusantara. Seandainya tidak ada VOC tentunya jalur sejarah akan lain pula. Mungkin negara yang bernama Indonesia itupun tidak akan pernah ada. Karena harus kita akui Indonesia adalah sebuah negara yang berdiri diatas puing-puing pondasi Kerajaan Belanda yang hancur akibat gempuran semangat revolusioner dan nasionalisme Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar