Serunya Belajar Singlish - Singapura adalah negara jiran kita yang memilki tingkat kemajuan ekonomi jauh diatas kita. Singapura terdiri dari berbagai kaum seperti Cina, Melayu dan India. Negara ini menjadi perpaduan antara tiga kawasan sekaligus yaitu Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan serta Barat.
Singapura merupakan negara yang sejak tahun 1826 menjadi kawasan koloni Inggris, setelah sebelumnya berada dalam pengaruh kekuasaan Kerajaan Johor-Riau. Semenjak masuk menjadi negeri kekuasaan Inggris yang tergaung persama Pulau Pinang dan Melaka, ternyata Singapura dengan letaknya yang strategis meloncat jauh menjadi kawasan yang maju.
Singapura modern dengan semangat persatuan baru terbentuk saat Singapura lepas dari Malaysia. Dan sejak saat itu bahasa Inggris menjadi bahasa persatuan untuk menghubungkan kaum Cina, Melayu dan India tempatan yang ada di Singapura.
Seiring perjalanan perkembangan Singapura, ide untuk menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa persatuan sepertinya berhasil. Namun bukan seperti Inggris asli tentunya, mereka mengadopsi bahasa Inggris yang disesuaikan dengan tata bahasa Cina dan Melayu yang dikenal dengan istilah “Singlish” atau “Singaporean English”.
Singlish yang menjadi gaya bahasa Inggris ala Singapore ini telah menjadi suatu gaya bahasa yang membuat negara kawasan lain menjadi pusing saat mendengar logat Singlish. Tapi orang-orang Singapura santai-santai saja dengan Singlish. Bagaimanapun Singlish telah menjadi bahasa pasar di Singapura, dan masyarakat Singapura lebih nyaman menggunakan Singlish daripada English medok ala Inggris, Australia atau US. Bagaimanapun Inggris adalah negara penjajah Singapura. Jadi dengan menggunakan Singlish artinya protes kecil terhadap pemerintahan Inggris yang dahulu pernah berkuasa di sana.
Oia,, ada satu hal yang sering disebut-sebut di Indonesia dalam konotasi yang buruk berhubungan dengan 3 negara jiran Indonesia yang dijajah oleh Inggris seperti Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam. Kita selalu mengatakan, ketiga negara itu “merdeka karena pemberian Inggris”, sungguh menyakitkan telinga masyarakat ketiga negara itu saat mendengar hal ini. Ada maksud meremehkan ketiga negara itu, karena kita selalu membanggakan diri, bahwa “Indonesia mencapai kemerdekaan dengan jalan perang”.
Kita selalu mengatakan bahwa Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam mendapat hadiah kemerdekaan dari Inggris. Pernahkah kita berfikir, apa yang akan terjadi jika Inggris tidak memberikan kemerdekaan itu kepada ketiga negara tersebut? Terutama Malaysia dan Singapura yang memang telah memiliki kesadaran nasionalisme yang sangat kuat pada masa menjelang kemerdekaan mereka.
Perlu ane sampaikan fakta, dari sekian banyak negara jajahan Inggris paska renassaince di dunia ini, kesemuanya diberi kemerdekaan oleh Inggris kecuali Amerika Serikat yang merebut kemerdekaanya secara paksa. Intinya Inggris tidak mau lagi melakukan kesalahan yang sama seperti saat mereka kehilangan Amerika Serikat dulunya, ratusan ribu tentaranya harus mati sia-sia untuk mempertahan sesuatu yang tak bisa lagi dipertahankan.
Dengan hal ini membuat Inggris melepas daerah jajahannya sebelum terjadi konflik berdarah yang menyebabkan kerugian serupa seperti yang pernah melandanya pada Amerika Serikat. Intinya Inggris adalah penjajah yang berpengalaman dalam menjajah. Pemberian kemerdekaannya kepada negara bekas jajahannya, membuat supremasi Inggris terkesan tidak rusak. Padahal jika mereka tidak pernah memerdekakan sebagian besar daerah jajahannya maka Inggris akan menampung malu kalah dalam laga perang menghadapi Malaysia, Singapura, India, Pakistan, Australia, Canada, Selandia Baru yang sudah bersatu menjadi kekuatan berbahaya.
Hebatnya Inggris kemudian mampu merangkul negara-negara bekas jajahannya dalam suatu perhimpunan kekerabatan yang bernama commanwealth atau negara persemakmuran.
Oke kita kembali lagi ke Singapura. Singapura adalah sebuah negara yang letaknya sangat dekat dengan Pulau Batam Indonesia. Johor (Malaysia), Singapura dan Batam (Indonesia) menjadi magnet ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Untuk itu ada baiknya jika kita orang Indonesia juga membiasakan diri menggunakan Singlish atau mempelajari Singlish supaya mempermudah kita dalam berususan dagang dengan Singapura. Karena kalau kita juga ikut-ikutan menertawakan Singapura dengan Singlish nya seperti negara-negara barat yang menertawakan Singlish, berarti sama saja kita tidak menghargai tetangga kita itu.
Singlish merupakan bahasa yang umum digunakan di Singapura. Bahkan mereka juga bisa berbahasa Melayu logat Johor-Riau. Sedangkan pada umumnya masyarakat Indonesia masih kikuk berbahasa Melayu Logat Johor-Riau yang merupakan akar bahasa Indonesia itu. Untuk itu jika kita ingin bahasa Indonesia juga dihormati di Singapura maka kita yang lebih dewasa harus lebih dahulu memulai dengan menghargai bahasa Inggris ala Singapura atau dikenal dengan istilah Singlish itu.
Sebenarnya Singlish itu sangat mudah, kalau kita mau menepikan ego kita. Sama seperti belajar berbagai macam bahasa lainnya di dunia ini. yang penting kita hargai bahasa yang akan kita pelajari itu lalu kemudian kita praktekkan tanpa meremehkan bahasa tersebut.
Beberapa contoh Singlish :
Where do you want to go (Inggris)
Kamu/anda mau pergi kemana (Indonesia)
Kamu/awak/anda nak pegi kemane (logat Johor Riau)
Go where (Singlish)
Dari contoh diatas terlihat betapa singkat dan padatnya Singlish. Beberapa istilah bahasa Inggris yang agak terlalu bertele-tele disingkat dengan versi Cina/Melayu ala Inggris. Sesederhana itu.
How much for this (english) – how much (singlish)
could you please make it less (englis)- make it less lah (singlish)
what time is it (english) – what time (singlish)
kalau sobat sudah mengerti sebenarnya dalam menggunakan Singlish adalah tingkat efisien yang tinggi, hehe. Iya tinggal di translate Inggris ke Indonesia/Melayu secara bebas lalu langsung diucapkan.
Perlu juga diingat untuk membiasakan diri dengan logat ala Cina atau Melayu. Penggunaan kata “lah” yang lazim diucapkan orang Cina dan Melayu selalu digunakan sebagai pemanis diujung kalimat, istilahnya kalau di Indonesia ada “kok”, “dong”, “sih” . kalau sudah terbiasa dilatih dan dipraktekkan maka akan membuat lebih fasih tentunya.
Sangat sering ane menjumpai orang Indonesia di Singapura yang ngomong menggunakan Inggris dengan pronounciation ala UK atau ala US, dimana hal ini membuat orang Singapura “enek” mendengarnya. Kalau kita memang secara fisik kita seperti orang bule lain lah ceritanya. Tetapi kalau kita masih bertampang Asia, maka orang Singapura akan merespon kita dengan wajah yang gak bersahabat. Hal ini terjadi di pasar dalam transaksi jual beli tentunya.
Ya memang mereka enek mendengar bahasa Inggris ala Inggris yang dulu merupakan penjajah mereka. Kalau kita menggunakan Singlish tentunya kita akan mendapat respon yang bersahabat oleh mereka dan mereka biasanya akan memberikan harga yang dibawah rata-rata.
Ane sering menemukan orang yang pulang dari Singapura dan membeli suatu barang dengan harga yang relatif mahal sebenarnya, namun mereka berlagak seolah mereka mendapatkan harga yang murah. Padahal kalau kita menggunakan Singlish seperti orang Singapura pada umumnya maka kita akan mendapatkan harga yang jauh lebih bersahabat. Ini hal dasar yang terjadi di pasar.
Dengan menggunakan Singlish di Singapura tentu mereka merasa dihargai dan terpenting sekali mereka mengira bahwa kita orang mereka. Dengan menggunakan Singlish membuat penjual disana tidak akan pelit menurunkan harga ini fakta! Seperti yang ane selalu sampaikan dalam setiap postingan ane yang berhubungan dengan hubungan dengan negara luar, hargai dulu negara dan budaya mereka, maka mereka akan menghargai negara dan budaya kita! Ini hukum alam.
Ada juga ane menemukan beberapa orang Singapura di Bugis Street, Singapura yang baru pertama kali datang ke Singapura dan sok-sokan menggunakan bahasa Inggris yang baik dan benar, lalu menertawakan logat Singlish. Alamat kapal, mereka mendapatkan respon yang tidak bersahabat dari orang-orang Singapura. Kalau sudah begini, salah siapa? Apakah salah mereka yang tidak ramah kepada kita, atau salah kita yang tidak bisa menghargai mereka padahal kita sedang berada di negara mereka?
Singapura dan Malaysia seperti hubungan kakak adik, satu bapak dan berbeda ibu.
Itulah istilahnya bagi ane. Tapi sayangnya saat ini ane melihat hubungan saudara antara Singapura dan Malaysia kepada Indonesia seperti saudara jauh, sudah lima atau enam sepupu. Padahal kalu melihat sejarah sebenarnya Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam ini adik beradik, lalu kenapa kita menjauh dari kedua negara ini?
Ane iri melihat Singapura dan Malaysia yang bersahabat dan berantem seperti kakak beradik. Sedangkan Indonesia dan Malaysia pernah ane katakan di postingan sebelumnya seperti orang pacaran. Tetapi kalau Indonesia dan Singapura seperti orang saudaraan yang sudah tidak saling mempedulikan satu sama lainnya. Dan sepertinya
Singapura tidak setuju hubungan asmara antara Indonesia dan Malaysia. Hehe...
Mas bro, kalau mau belanja murah di Singapura gunakanlah Singlish. Jangan menertawakan Singlish. Yuk kita hargai sejarah Singapura dan kita hargai juga hal-hal baru yang ada di Singapura di era kekinian diantaranya seperti Singlish.
Singlish telah menjadi karakteristik Singapura, semoga Singlish tetap ada dan tidak lekang oleh perkembangan bahasa Inggris asli yang mulai disebarkan pihak-pihak tertentu.
Singapore ar.. lu cincai wa cincai.... meh buat mesra like what we did like yesterday.... let’s build our relationship more selesa, i’m Indonesian and i respect Singapore.. i hope you wil do the same lah... majulah Singapura dan jayalah Indonesia!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar