Sejarah Tenis Meja Dan Perkembangannya - Nutritionisthits

Nutritionisthits Situs Berisi Artikel Umum Terbaik

Home Top Ad

Iklan Adsense Disini Ya

Post Top Ad

Your Ad Spot

2/16/2017

Sejarah Tenis Meja Dan Perkembangannya



Sejarah Tenis Meja Dan Perkembangannya

Tenis Meja merupakan salah satu olahraga yang banyak digemari di Indonesia. Namun sayangnya prestasi Tenis Meja di Indonesia memang tidak sebaik olahraga Badminton. Sejak Tenis Meja mulai resmi dipertandingkan di Olimpiade pada tahun 1988, Indonesia hanya pernah ikut serta mengirim atlet sebanyak empat gelaran olimpiade, yaitu tahun 1988, 1992, 1996 dan terakhir pada tahun 2000. Praktis sejak tahun 2000 Indonesia tidak pernah lagi mengirim perwakilannya ke Olimpiade dari cabang Tenis Meja.

Sejarah terciptanya Tenis Meja sendiri bermula di negeri Cina (Tiongkok). Pada masa lampau olahraga Tenis Meja ini disebut dengan istilah Pinyinhingga kemudian disebut juga dengan istilah Pingpang Qiu. Olahraga ini akhirnya disebut juga dengan istilah Pingpong, namun ketika Pingpong akhirnya digunakan sebagai merk dagang perusahaan Inggris akhirnya kemudian Pingpong lebih resmi disebut Table Tenis ataupun Tenis Meja.
Kontak perdagangan dan kolonialisasi membawa Tenis Meja diperkenalkan di Inggris pada kurun abad ke 19. Pada saat itu Tenis Meja disebut dengan istilah whiff-waff  di Inggris. Para tentara kolonial Inggris lah yang berperan memperkenalkan Tenis Meja ke Inggris.

Tersebutlah Nama James W Gibb seorang berkebangsaan Amerika Serikat yang pada tahun 1901 menemukan konsep bola Seluloid sehingga permainan tenis Meja menjadi lebih menyenangkan. Hal ini akhirnya membawa penyebaran Tenis Meja ke seluruh dunia semakin populer, hingga akhirnya pada tahun 1902 diadakan Kejuaraan Dunia Tenis Meja pertama kali di dunia.
 https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3f/Flickr_-_Government_Press_Office_(GPO)_-_A_Table_Tennis_Competition.jpg
Persatuan Tenis Meja Dunia terbentuk pada tahun 1926, dikenal dengan nama International Table Tenis Federation atau disingkat ITTF. Dengan demikian pada tahun itu juga diadakanlah Kejuaraan Dunia Tenis Meja Dunia yang Resmi.

Hingga akhirnya penggunaan penggunaan raket Tenis Meja (bat)diperbaharui seperti sekarang ini dimulai pada tahun 1950, dan sejak saat itu Tenis Meja menjadi olahraga yang lebih menarik dan semakin populer.
Olahraga Tenis Meja ini merupakan olahraga yang didominasi negara Cina. Dapat dilihat sejak diselenggarakannya Tenis Meja di Olimpiade pada tahun 1988, Cina telah berhasil meraup 28 Medali Emas, 17 Perak dan 18 Perunggu dari masing-masing 32 Emas, Perak dan Perunggu yang diperebutkan.

Disusul oleh Korea Selatan yang berhasil meraup 3 Medali Emas, 3 Perak dan 12 Perunggu. Sedangkan Swedia menjadi satu-satunya negara Eropa yang mampu bersaing dengan tangguhnya Cina dan Korea. Swedia berhasil merebut 1 medali Emas, 1 Medali Perak dan 1 Medali Perunggu.

Negara-negara lainnya yang juga berhasil meraup medali diantaranya adalah Jerman, Jepang, Korea Utara, Singapura, Taiwan, Prancis, Yugoslavia, Hongkong dan Denmark.

Pada setiap gelaran Olimpiade diperebutkan Empat Medali Emas, diantara dari Tunggal Putra, Ganda Putra, Tunggal Putri dan Ganda Putri.

Singapura menjadi satu-satunya negara di Kawasan Asia Tenggara yang berhasil menorehkan namanya sebagai peraih medali di Olimpiade cabang Tenis Meja ini. Total medali Singapura sepanjang waktu dari Tenis Meja adalah 1 Perak dan 2 Perunggu. Satu perak direbut Singapura pada saat Olimpiade di Beijing 2008 pada Beregu Putri serta dua medali perunggu lagi direbut pada Olimpiade London 2012 dari Beregu Putri dan Tunggal Putri.

 https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/29/2012_Summer_Olympics_Men's_Team_Table_Tennis_Final_1.jpg
Kita berharap semoga suatu hari nanti ada pemain Tenis Meja dari Indonesia yang akan meraih medali di Olimpiade. Karena cabang Tenis Meja ini seperti halnya cabang Bulutangkis yang memerlukan kecepatan. Seperti diketahui umum bahwa Bulutangkis dan Tenis Meja menjadi cabang yang dikuasai negara-negara Asia, namun sayangnya Indonesia masih belum menunjukkan taringnya. Padahal di cabang Bulutangkis kita sudah memiliki prestasi yang sangat gemilang, bukan tidak mungkin dengan pengelolaan yang baik suatu hari nanti akan lahir seorang atlit nan lincah dari Indonesia yang akan meraih medali di Olimpiade dan tentunya menambah pundi-pundi medali serta menaikkan ranking Indonesia pada Pesta Olahraga empat tahunan itu.

Pada Olimpiade terakhir 2016 di Brazil, Cina kembali menunjukkan kekuasaannya dicabang ini dengan meraup semua medali emas dengan 4 medali emas sekaligus. Total Cina merebut 4 Medali Emas dan 2 Perak, disusul oleh Jepang dengan 1 Perak dan 2 perunggu, lalu ditempat ketiga ditempati Jerman dengan 1 Perak dan 1 Perunggu, sedangkan Korea Utara berada di peringkat empat dengan 1 Perunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar